Toyota, produsen mobil terbesar di dunia, kembali tersandung skandal. Kali ini, mereka diduga melakukan manipulasi data hasil pengujian kendaraan yang dipasarkan secara massal.

Pihak berwenang Jepang telah menggeledah kantor pusat Toyota Motor Corp. pada Selasa (4/6/2024), terkait dugaan kecurangan dalam sertifikasi uji keselamatan.

Skandal ini juga menyeret empat merek otomotif asal Jepang lainnya, yaitu Honda Motor Company, Mazda Motor Corporation, Suzuki Motor Corporation, serta Yamaha Motor Company.

Toyota Motor Corporation mengakui telah memperoleh sertifikasi kendaraan untuk tujuh model mobil dengan cara yang tidak sesuai prosedur.

Tiga dari tujuh model tersebut, yaitu Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross, masih diproduksi dan penjualannya telah dihentikan sementara.

Akio Toyoda, Chairman Toyota, menyampaikan permintaan maafnya.

“Kami memproduksi massal dan menjual mobil tanpa mengikuti proses sertifikasi yang benar. Pelanggaran ini mengguncang fondasi sistem sertifikasi dan itu adalah apa yang tidak boleh dilakukan oleh pembuat mobil apa pun. Kami mohon maaf sebagai grup Toyota,” ujar Toyoda.

Sementara itu, Toyota Indonesia menegaskan bahwa Yaris Cross yang dipasarkan di Indonesia tidak terdampak skandal ini. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menyatakan bahwa model Yaris Cross yang berada di Jepang berbeda dengan di Indonesia.

Skandal ini merupakan pukulan terbaru bagi Toyota setelah serangkaian skandal kualitas yang melanda perusahaan grup Toyota. Namun, Toyota menegaskan bahwa berdasarkan penyelidikan internal, masalah ini tidak berpengaruh pada performa kendaraan.

“Kami sungguh-sungguh minta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan para konsumen dan pemangku kepentingan yang sudah mempercayai Toyota,” kata perusahaan dalam pernyataan resminya.