Youtuber sekaligus konten kreator, Medy Renaldy gagal melakukan review terhadap mainan Transformer miliknya gegara mainan yang dikirim dari luar negeri itu tertahan di Bea Cukai. Hal tersebut diungkapkan Medy melalui akun x (Twitter) miliknya.

“Harusnya bisa jadi perwakilan kreator Indonesia buat unboxing produk Transformers yang baru aja rilis worldwide, tapi paketku nyangkut di Bea Cukai,” ujar Medy.

Diketahui produk mainan yang tertahan itu merupakan robot Transformers Megatron Auto-Converting Robot Flagship. Ini merupakan robot Megatron yang dapat berubah dengan sendirinya.

Namun satangnya Transformer yang dikirim sejak 15 april 2024 dari Hongkong, China itu belum diterimanya.

“Teruntuk semua yang ngetag saya di video Megatron yang bisa auto-transform, sebenarnya, dari tanggal 15 April si Megatron ini sudah dikirimkan oleh Robosen. Dan harusnya per tanggal 25 kemarin, saya udah upload videonya, berbarengan dengan content creator di seluruh dunia yang bekerja sama dengan pihak Robosen,” ujar Medy.

Selain itu, Medy juga menyayangkan harga yang tercantum pada dokumen Bea Cukai. Disebutkan pembelian robot Megatron itu sebesar 1.699 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp27,6 juta, padahal harga yang tertera pada laman Robosen hanya sebesar 899 dolar AS atau sekira Rp14,6 juta.

“Agak bingung juga sih waktu ditanyakan invoice pembeliannya, karena emang ini dikirimkan, bukan dibeli. Disuruh cantumin link produk dan harganya pun juga bingung, di website-nya gak ada karena belum rilis. Tapi kok referensi website-nya ke produk Grimlock ya yang harganya USD 1699?,” tutur Medy.

Medy juga menyayangkan respon Bea Cukai yang sangat lambat saat coba dihubungi melalui berbagai platform. Hal ini membuatnya hanya bisa bersabar menunggu jawaban dan respon dari Bea Cukai mengenai produk yang harus di review oleh dirinya.

Medy Renaldy sendiri dikenal luas oleh para penggemar mainan dan kolektor di Indonesia, telah merencanakan untuk melakukan review mendalam tentang mainan Transformer terbaru dalam channel Youtube-nya. Namun, rencana tersebut harus tertunda karena mainan yang ditunggu-tunggu tersebut terjebak di Bea Cukai.