Warganet Soroti Rekrutmen KAI, IPK Minimal 3,5 dan TOEFL 500
PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menjadi sorotan warganet. Kali ini, syarat rekrutmen yang dianggap terlalu tinggi menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Syarat rekrutmen yang menjadi sorotan adalah IPK minimal 3,5 dan skor TOEFL minimal 500. Banyak warganet yang merasa syarat tersebut terlalu tinggi dan tidak proporsional dengan posisi yang ditawarkan.
“IPK 3,5 dan TOEFL 500 untuk posisi apa? Ini bukan untuk posisi direktur, kan?” komentar seorang warganet di Twitter.
Warganet lainnya menambahkan, “Saya rasa syarat seperti ini hanya akan membatasi peluang bagi banyak orang yang mungkin memiliki keterampilan dan potensi, tetapi tidak memiliki nilai akademik atau skor TOEFL yang tinggi.”
Kritik ini telah menyebar luas di media sosial, dengan banyak pengguna yang membagikan pengalaman mereka sendiri tentang mencoba melamar pekerjaan dan merasa frustrasi dengan syarat yang tampaknya tidak masuk akal.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri mengatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan PT Dayalima Recruitment untuk membuka rekrutmen program Management Trainee Tahun 2024. Viceo President Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan bahwa masyarakat yang berminat dapat mengajukan lamaran tersebut hingga 22 April 2024.
Sementara, menanggapi polemik tentang syarat yang ditetapkan, Joni menjelaskan bahwa akreditasi perguruan tinggi serta nilai IPK adalah indikator penting bagi kualitas pendidikan dan kompetensi calon karyawan. Standar yang tinggi ini mencerminkan komitmen KAI terhadap kualitas dan profesionalisme.
“Dengan menetapkan standar yang tinggi, KAI dapat membangun tim yang terdiri dari individu-individu yang memiliki kemampuan dan integritas tinggi. Hal ini dapat berkontribusi pada produktivitas, inovasi, dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan yang semakin kompleks,” jelas dia dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).
Tentang persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang baik, Joni menjelaskan bahwa hal ini sangat penting dalam lingkungan bisnis global saat ini, mengingat KAI memiliki pelanggan dan mitra dari mancanegara.
“Kemampuan berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris dapat mempermudah kolaborasi dan memastikan bahwa informasi dapat dipahami dengan jelas oleh semua pihak terkait,” jelasnya.
Mengenai persyaratan tinggi badan, KAI mengikuti standar sertifikasi Direktorat Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk masinis.
Tinggalkan Balasan