Seorang pengendara mobil di Puncak, Bogor, baru-baru ini mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan. Saat mengganti ban serep, ia dimintai biaya sebesar Rp 200.000.

Kejadian ini diunggah oleh salah seorang pengendara di akun instagram pribadinya. Dalam bukti pembayaran tersebut tertulis ‘jasa ganti ban’ dengan total harga 200 ribu.

“Bengkel sialan, cuma minta tolong ganti ban serepĀ doang jasanya Rp 200 ribu. Dikira ganti ban serep yang bisa lakuin cuma dia doang,”tulis akun tersebut pada Sabtu, (13/4/2024).

Tangkapan layar Instagram

Kejadian ini kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial, banyak netizen yang merasa simpati dan ada juga yang memberikan saran agar selalu mengecek harga terlebih dahulu sebelum menggunakan jasa bengkel.

Pihak bengkel yang menjadi sorotan itu pun memberikan klarifikasi terkait tarif yang mereka kenakan. Pihak bengkel menyebut harga tersebut merupakan yang wajar. Sebab, montir tidak hanya ganti satu ban, melainkan mengecek seluruh kondisi ban di mobil tersebut.

Sementara, Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hernawan ikut membenarkan kejadian tersebut.

“Betul, tadi saya datang ke lokasi bengkel untuk konfirmasi yang viral itu, (datang) sama Kasat Reskrim, sama Kasat Intel juga. Itu kejadiannya di hari Lebaran, hari Rabu itu. Jadi bengkel lain pada tutup, cuma bengkel itu saja mungkin yang buka,” kata Dedi.

“Intinya bener itu Rp 200 ribu diminta (oleh pihak bengkel). Cuma, kalau keterangan montir itu, empat ban itu diperiksa semua. Kebetulan ban yang satu itu udah benjol-benjol. Nah, digantilah sama ban serep. Jadi menurut montir itu, bukan hanya ganti ban serep, tapi berikut pengecekan empat ban,” ujarnyanya.

Dedi juga mengatakan pihak pemilik mobil juga tidak melakukan komplain ketika membayar biaya penggantian ban.

“Menurut montir juga, si konsumen juga nggak nawar, nggak apa, langsung bayar aja. Nggak (marah dan komplain), si pemilik bengkelnya juga bilang begitu (nggak komplain), dia (konsumen) nggak nawar, nggak apa, padahal kalau nawar saya kasih gitu kata pemiliknya. Intinya gitu,” tutup Dedi.