Pembukaan perdana gerai Mie Gacoan di Kota Bengkulu pada Kamis (9/1/2025) diwarnai dengan kericuhan antara pegawai gerai dan sejumlah pengemudi ojek daring (ojol).

Insiden ini terjadi di gerai Mie Gacoan yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 27, Kota Bengkulu.

Kericuhan bermula dari keluhan para pengemudi ojol terkait lambatnya pelayanan.

Para pengemudi ojol telah menunggu sejak pukul 09.00 WIB untuk pesanan pelanggan mereka, namun hingga pukul 13.00 WIB, pesanan belum juga selesai diproses.

Situasi ini memicu ketegangan yang berujung pada adu mulut antara kedua pihak, bahkan nyaris terjadi baku hantam.

Super Manager Mie Gacoan Bengkulu, Hamdani, menjelaskan bahwa kericuhan tersebut dipicu oleh miskomunikasi dalam sistem antrean.

“Keributan ini terjadi karena ada satu orang yang tidak tertib. Hal ini memengaruhi antrean yang sudah berjalan, sehingga memicu kekesalan dari pihak pengemudi ojek online,” ujar Hamdani.

Setelah insiden tersebut, pihak Mie Gacoan bersama para pengemudi ojol dan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu langsung melakukan mediasi untuk mencari solusi terbaik.

Dalam pertemuan itu, pihak Mie Gacoan berkomitmen memperbaiki sistem pelayanan mereka dalam waktu maksimal tiga hari.

Meski insiden ini sempat mengganggu operasional gerai, Mie Gacoan Bengkulu berharap ke depannya dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra ojek online.

Hingga berita ini diturunkan, aktivitas di gerai tersebut telah kembali normal.