Seorang driver ojek online (ojol) di Surabaya baru-baru ini menjadi korban orderan fiktif yang merugikan. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak seorang driver ojol menangis pilu setelah mengetahui bahwa orderan sebesar Rp 400 ribu yang ia terima ternyata adalah palsu.

Orderan fiktif tersebut datang dari seorang pelanggan bernama Nova Yulia. Pelanggan tersebut memesan makanan dan saldo OVO senilai Rp 400 ribu untuk dikirimkan ke sebuah alamat. Namun, setelah sampai di lokasi, ternyata alamat tersebut bukan milik Nova Yulia, melainkan rumah orang lain yang tidak pernah memesan ojol.

Kejadian ini tentu saja sangat merugikan bagi driver ojol tersebut. Uang Rp 400 ribu yang ia keluarkan untuk membeli makanan dan saldo OVO ternyata tidak bisa ia dapatkan kembali. Lebih menyedihkan lagi, uang tersebut sebenarnya adalah tabungan yang ia kumpulkan untuk membayar hutang ibunya.

Kisah pilu ini menjadi peringatan bagi para driver ojol dan juga pelanggan agar selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi. Bagi para driver ojol, penting untuk selalu memastikan kebenaran informasi pelanggan sebelum melakukan pembelian.

Sementara bagi para pelanggan, penting untuk selalu bertransaksi dengan jujur dan tidak menyalahgunakan layanan ojek online.

Peristiwa ini juga menunjukkan betapa beratnya pekerjaan seorang driver ojol. Mereka harus bekerja keras, seringkali dengan risiko yang tinggi, untuk mencari nafkah.

Namun, meski menghadapi berbagai tantangan, mereka tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.

Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menghargai kerja keras para driver ojol dan bertransaksi dengan jujur dan bertanggung jawab.