Film aksi fiksi ilmiah asal Amerika berjudul “Kingdom of the Planet of the Apes” kini sedang tayang di bioskop Indonesia. Film yang disturadarai Wes Ball ini merupakan sekuel mandiri dari “War for the Planet of the Apes” (2017), dan angsuran keempat dalam franchise reboot “Planet of the Apes”.

Pengembangan film “Planet of the Apes” sendiri baru dimulai pada April 2019, setelah akuisisi 20th Century Fox oleh Disney, dengan Ball ditunjuk sebagai penulis dan sutradara pada bulan Desember itu.

Sinopsis

“Kingdom of the Planet of the Apes” mengambil latar waktu 300 tahun setelah kematian Caesar di film “War for the Planet of the Apes” (2017). Kisahnya berfokus pada simpanse muda bernama Noa yang bertualang bersama seorang perempuan manusia bernama Mae untuk menentukan nasib dari kaum kera dan manusia ke depannya.

Di sisi lain, ada kerajaan kera pimpinan Proximus Caesar yang mencoba mengambil alih teknologi kuno manusia sembari memperbudak klan kaum kera lainnya. Kerajaan kera pimpinan Proximus pun dianggap sangat melenceng dari ideologi Caesar ratusan tahun yang lalu.

Membuka Lembaran Baru

Berbeda dengan tiga film sebelumnya, cerita “Kingdom of the Planet of the Apes” sudah tidak berfokus lagi pada sosok Caesar. Latar waktunya yang berlangsung 300 tahun setelah film sebelumnya, membuat banyak perubahan yang terjadi di “Kingdom”.

“Kingdom” terasa seperti lembaran baru bagi franchise “Planet of the Apes”. Hal ini pun membuat “Kingdom” seolah membangun dunia cerita yang baru lagi, dengan tetap berpegang pada segala tindakan Caesar dan sejumlah manusia di tiga film sebelumnya.

Para Pemain

Selain ceritanya yang terasa seperti punya awal baru, film ini juga dibintangi oleh jajaran pemain baru yang belum terlibat di tiga film sebelumnya. Namun, performa jajaran pemain baru ini tidak kalah solidnya ketimbang para aktor di tiga film sebelumnya.

Dalam film ini, Mae yang merupakan karakter utama manusianya diperankan oleh Freya Allan. Penampilan Allan dalam film ini pun sukses mengelabui penonton karena tindakannya selalu di luar dugaan dari yang ditampilkan oleh ekspresinya.