Kasus Guru Madin di Demak Didenda Rp 25 Juta Usai Tampar Murid, Banjir Dukungan dan Donasi
Kasus seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) berinisial AZ (50) di Demak, Jawa Tengah, yang dikenai denda Rp 25 juta karena menampar murid, memicu gelombang empati dari masyarakat.
Meski sempat mendapat tekanan hukum, sang guru justru mendapat dukungan luas, termasuk donasi dari berbagai kalangan.
Peristiwa terjadi pada 30 April 2025 saat AZ sedang mengajar fiqih di kelas 5. Tiba-tiba, sebuah sandal yang dilempar dari luar kelas mengenai kepalanya dan menjatuhkan peci.
AZ lalu menghampiri kelas asal sandal dan menanyakan siapa pelaku. Karena tidak ada yang mengaku, ia mengancam akan membawa semua siswa ke kantor.
Salah satu siswa menunjuk temannya, dan AZ menampar anak tersebut.
Keesokan harinya, keluarga siswa melaporkan kejadian ke pihak sekolah.
Mediasi awal dilakukan 1 Mei 2025 secara damai, namun beberapa bulan kemudian, pihak keluarga kembali menempuh jalur hukum.
Mediasi lanjutan digelar 12 Juli 2025 di rumah kepala Madin, dan disepakati bahwa AZ membayar uang damai Rp 25 juta.
Namun, usai kabar tersebut menyebar di media sosial dan lokal, banyak masyarakat menyatakan simpati.
AZ diketahui telah mengabdi sebagai guru Madin selama lebih dari 30 tahun dengan honor minim, bahkan terkadang hanya menerima Rp 150 ribu per bulan.
FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Jawa Tengah, tokoh masyarakat, dan warganet mulai menggalang donasi untuk meringankan beban AZ.
Lihat postingan ini di Instagram
Unggahan tentang kasus ini viral di media sosial dengan tagar #DukungGuruMadin dan #BelaPendidikan, menunjukkan dukungan moral kepada para guru madrasah yang bekerja tanpa pamrih.
Sejumlah tokoh pendidikan menyatakan perlunya perlindungan hukum dan sosial bagi tenaga pengajar, terutama di lembaga nonformal seperti Madin.
Mereka menilai bahwa insiden seperti ini seharusnya menjadi evaluasi sistem, bukan semata ditangani secara pidana.
Meski kasus sudah dianggap selesai secara kekeluargaan, dampaknya masih berlanjut secara sosial.
Guru AZ kini menerima perhatian luas, bukan hanya karena kesalahannya, tetapi karena dedikasinya yang menyentuh hati banyak orang.