Kabar menggembirakan datang dari Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat.

Sepasang anak harimau Sumatera lahir dari indukan jantan Bujang Mandeh dan indukan betina Mantagi pada 3 Mei 2025.

Kelahiran ini menjadi momen penting dalam upaya pelestarian satwa langka endemik Indonesia. Kedua bayi harimau tersebut diberi nama Rizki dan Lestari.

Nama Rizki melambangkan anugerah dan harapan, sementara Lestari mencerminkan komitmen terhadap kelestarian spesies harimau Sumatera yang kini terancam punah.

Penamaan dilakukan dalam sebuah prosesi yang turut dihadiri oleh pejabat pemerintah dan tokoh konservasi.

Kelahiran Rizki dan Lestari menambah jumlah harimau Sumatera yang dirawat di TMSBK menjadi 11 ekor. Sebelumnya, pasangan Bujang Mandeh dan Mantagi juga telah melahirkan seekor anak harimau bernama Banun pada Desember 2024.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan spesies yang dikategorikan sebagai Critically Endangered oleh IUCN.

Keberhasilan TMSBK dalam mengembangbiakkan harimau Sumatera menjadi bukti nyata bahwa konservasi satwa liar dapat dilakukan secara berkelanjutan di tingkat lokal.

Selain menjadi pusat konservasi, TMSBK juga berperan sebagai sarana edukasi lingkungan bagi masyarakat.

Kelahiran dua anak harimau ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga habitat dan populasi satwa langka Indonesia.