Kabar bahagia, lima ekor burung Alala atau gagak Hawaii dilepasliarkan di Maui untuk kali pertama setelah dinyatakan punah di alam liar pada 2002 silam.

Kelima alala yang dilepasliarkan terdiri dari dua betina dan tiga jantan yang sebelumnya menjalani proses adaptasi di Pusat Konservasi Burung Keauhou dan Maui untuk membangun ikatan sosial yang kuat.

Pelepasliaran ini merupakan hasil kerja sama bertahun-tahun antara berbagai organisasi dan lembaga, termasuk US Fish and Wildlife Service, Departemen Sumber Daya Alam dan Kehutanan Hawaii, serta Universitas Hawaii.

Menurut Megan Owen, wakil presiden ilmu konservasi San Diego Zoo Wildlife Alliance, translokasi alala ke Maui menjadi langkah penting dalam konservasi spesies ini dan simbol pentingnya kolaborasi dalam mengatasi kehilangan keanekaragaman hayati.

Diketahui, burung alala terakhir ditemukan di Pulau Besar Hawaii sebelum dinyatakan punah akibat hilangnya habitat, predasi dan penyakit.

Burung-burung yang luar biasa ini sangat penting bagi ekosistem mereka, dan memegang tempat khusus dalam budaya Hawaii sebagai ʻaumākua, atau penjaga leluhur.

Perkenalan mereka adalah simbol ketahanan, dan keberhasilan ini memberikan harapan untuk masa depan ʻalalā, rumah hutan mereka, dan bagi orang-orang Hawaii.