Kota wisata Parapat di tepi Danau Toba, Kabupaten Simalungun, diterjang banjir bandang pada Minggu (16/3/2025) sore.

Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari menyebabkan Sungai Batu Gaga meluap, membawa material lumpur dan batu ke pusat kota.

Banjir bandang ini mengakibatkan kerusakan pada sekitar 55 rumah warga, fasilitas umum, dan sejumlah toko di sepanjang Jalan Sisingamangaraja.

Terminal Sosor Saba dan fasilitas UGD RSUD Parapat juga terdampak, menyebabkan aktivitas di kawasan tersebut lumpuh sementara. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan korban jiwa.

Kapolsek Parapat, AKP Manguni Wiria D. Sinulingga, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan lokasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

“Kami terus melakukan patroli dan pemantauan di area rawan serta mengingatkan masyarakat agar menjauhi kawasan terdampak,” ujarnya.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh @joshua_banjarnahor_

Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Desa Soalan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, yang menutup akses Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum).

Arus lalu lintas dari Pematangsiantar menuju Parapat maupun sebaliknya dialihkan melalui Simpang Palang dan Simpang Sitahoan untuk menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Resman Saragih, menyebutkan bahwa air sudah mulai surut, namun upaya pembersihan material banjir dan longsor masih berlangsung.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan masyarakat dan memulihkan kondisi secepat mungkin,” katanya.