Atlet PON Riau Kecewa: Bonus Prestasi Tak Cair, Gubernur Justru Beri Rp 20 Juta ke Bocah Viral
Kekecewaan mendalam dirasakan para atlet asal Riau yang telah berjuang di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
Hingga pertengahan Juli 2025, bonus prestasi yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Riau belum juga dicairkan.
Ironisnya, Gubernur Riau Abdul Wahid justru memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp 20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha (11), bocah yang viral karena gerakan “aura farming” dalam tradisi Pacu Jalur.
Rayyan dianggap berjasa mempromosikan budaya lokal dan diangkat sebagai Duta Pariwisata Riau.
Namun, keputusan tersebut memicu protes dari kalangan atlet.
Salah satunya datang dari Puja Sri Syahfitri (25), atlet senam artistik peraih medali perunggu, yang seharusnya menerima bonus Rp 75 juta sesuai Peraturan Gubernur.
“Kami sangat kecewa. Anak Pacu Jalur yang viral langsung dikasih bonus Rp 20 juta. Sedangkan kami yang mati-matian mengharumkan nama Riau, bonusnya tak kunjung dikasih sama Pak Gubernur. Tentu atlet-atlet marah,” ungkap Puja Sri Syahfitri (25), atlet senam artistik Riau.
Pemerintah disebut hanya mampu mencairkan 45 persen dari total bonus yang dijanjikan.
Artinya, bonus medali perunggu menjadi Rp 32,2 juta, emas Rp 129 juta dari seharusnya Rp 300 juta, dan perak Rp 64,5 juta dari Rp 150 juta.
Para atlet berharap ada kejelasan dan komitmen tertulis agar hak mereka tidak diabaikan.