Sebuah skandal seks mengguncang salah satu kuil Buddha ternama di Thailand setelah muncul laporan bahwa sejumlah biksu menjadi korban pemerasan oleh seorang wanita muda.

Wanita tersebut, yang disebut-sebut berpenampilan menarik dan cerdas dalam memanipulasi korban, diduga berhasil menjebak para biksu melalui video intim dan kemudian meminta uang dalam jumlah besar agar rekaman tersebut tidak disebarluaskan.

Kasus ini terungkap setelah seorang biksu senior memberanikan diri melapor ke pihak berwenang, mengungkap praktik pemerasan yang sudah berlangsung selama beberapa bulan. Menurut laporan dari media setempat, wanita tersebut mendekati para biksu dengan cara yang tidak mencurigakan. Awalnya ia berpura-pura tertarik pada ajaran Buddha dan meminta bimbingan spiritual secara pribadi.

Dalam sesi pertemuan yang bersifat privat, wanita itu diduga menggunakan kamera tersembunyi untuk merekam aktivitas tak senonoh yang melibatkan biksu-biksu tersebut. Setelah mendapatkan rekaman yang cukup, ia kemudian mengirimkan ancaman kepada para korban, menuntut uang sebagai imbalan agar video tidak dipublikasikan ke media atau disebar di media sosial.

Pihak kepolisian Thailand saat ini sedang melakukan investigasi terhadap laporan tersebut dan telah mengidentifikasi beberapa korban yang berasal dari berbagai kuil berbeda.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (17/7), juru bicara Kepolisian Metropolitan Bangkok menyatakan bahwa Ini adalah kasus yang sangat serius karena tidak hanya menyangkut reputasi individu, tetapi juga menyentuh kredibilitas institusi keagamaan di Thailand.

Sejauh ini, pihak berwenang belum mengungkapkan identitas wanita tersebut secara publik. Namun, investigasi mengarah pada satu sosok yang diketahui sering berpindah-pindah kota dan memiliki catatan digital transaksi mencurigakan.

Beberapa korban yang telah diidentifikasi juga dikabarkan mengalami tekanan psikologis dan memilih mundur dari tugas-tugas keagamaan mereka untuk sementara waktu.

Kasus ini menuai reaksi beragam dari masyarakat Thailand. Sebagian besar mengecam tindakan tidak etis dari pihak wanita, namun ada pula yang mempertanyakan integritas para biksu yang mudah tergoda.

Majelis Sangha Thailand, lembaga tertinggi umat Buddha di negara itu, mengumumkan bahwa mereka akan melakukan evaluasi internal menyeluruh untuk memastikan bahwa peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

“Kami sangat prihatin. Kuil seharusnya menjadi tempat suci dan aman. Kami mendukung penuh proses hukum dan meminta umat untuk tetap tenang serta tidak menghakimi sebelum hasil penyelidikan diumumkan,” ujar perwakilan majelis.

Skandal ini menjadi pukulan besar bagi citra lembaga keagamaan di Thailand yang selama ini dikenal memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat. Meski demikian, banyak yang berharap bahwa kasus ini bisa menjadi momen refleksi dan perbaikan sistem pengawasan dalam lingkungan keagamaan.