Israel dan Hamas Resmi Gencatan Senjata di Gaza Mulai 19 Januari
Qatar dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi berakhirnya perang di Gaza secara permanen.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, menyatakan bahwa gencatan senjata ini akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025).
“Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang, dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini,” katanya.
Presiden AS Joe Biden mengaku sangat puas dengan hasil negosiasi ini, menyebutnya sebagai salah satu yang terberat dalam kariernya. Menurut Biden, fase kedua perjanjian yang belum dirampungkan akan mengakhiri perang secara permanen.
Sementara itu, Hamas menyambut baik kesepakatan ini, menyebutnya sebagai hasil dari keteguhan rakyat Palestina dan perlawanan mereka yang gagah berani di Jalur Gaza. Gencatan senjata ini juga mencakup pembebasan sandera oleh kedua belah pihak.
Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa beberapa masalah dalam kerangka kerja tersebut belum terselesaikan.
Netanyahu berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden dan presiden terpilih Donald Trump atas bantuan mereka dalam mengamankan kesepakatan tersebut.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan perdamaian di Gaza dapat tercapai dan penderitaan warga sipil dapat berkurang.